Kamis, 29 Desember 2011

Oleh Ulfa Oktafiana (11092207)


Assalamualaikum wr. Wb.
Segala puji hanya milik Allah Rabb semesta alam, yang  segala sesuatu terjadi karena kehendakNya. Dan yang menghadirkan manusia agung abad ke-7 M, satu-satunya manusia yang Allah perkenankan bertatap langsung dengan malaikat Jibril, yang dimana seluruh alam menjunjung tinggi namanya, yang orang-orang kafir sebut dia “Gila” ketika beliau justru cerdas di mata Allah, yang bulan pun bisa terbelah karenanya, yang jarinya mampu mengeluarkan air yang menyejukkan pelepas dahaga, yang hidupnya menyeru pada kalimatu iman ( Laillahaillallah,Muhammadar Rasulullah)kepada seluruh umat, yang dengan dakwahnya menjadikan Bilal bin Rabbah justru merasakan nikmat ketika badannya babak belur tersiksa, kulitnya hingga terkelupas dalam seretan di panas terik yang menyengat dan tindihan batu besar, yang tak sanggup penulis bayangkan lagi, yang dengan untaian kalimat toyyibah yang diserunya menjadikan seorang seleb termasyhur kekayaannya lebih memilih meninggalkan kekaayaannya hingga di akhir syahidnya yang dikenakannya pakaian yang bahkan kekecilan untuknya. Dialah yang mempunyai akhlaqul karimah yang sempurna yang sudah selayaknya menjadi uswah bagi kita orang yang beriman. Semoga shalawat serta salam terlimpah curah kepada Beliaiu Baginda Rasulullah Muhammad Bin Abdillah Saw.
Tulisan ini dibuat untuk memenuhi tugas perkuliahan di AMIK Bina Sarana Informatika mata kuliah “Pendidikan Agama Islam”
 “Islam dan masalah sosial kemasyarakatan “
Itu tema yang saya pilih dengan lebih mengkhususkan yang merupakan bagian di dalamnya saya beri judul “ Karena Mereka Hanya Mengaku Islam”
……………………………………………..
“Karena Mereka Hanya Mengaku Islam”
Author : Ulfa Oktafiana                 NIM : 11092207
Class : 11.5B.24

Mengapa kini banyak yang mengaku muslim tapi moral mereka bejad?
Mengapa kini banyak yang mengaku muslim tapi mereka terpuruk?
Mengapa orang jahat, perampok, pencabul, pelacur, pemabuk, penjudi, koruptor,  aaaahah whatever lah intinya mengapa para pelaku maksiat mengaku dirinya orang ISLAM??
HHhhhh,, dunia kini makin kacau, banyaknya masalah hidup yang semakin sangar, membuat kita semakin terbiasa akan kekacauan itu.
Yah, intinya mereka semua hanya mengaku-ngaku dirinya ISLAM namun tak ada tafsir perilaku sedikit pun terhadap ISLAM yang sebenar-benarnya.
Benarkah mereka orang islam?? Yah status di KTP nya memang benar tertulis demikian tapi Demi Allah, ISLAM ADALAH AGAMA ALLAH. Dan tidak bisa kita mengaku – ngaku kalau tidak ada legitimasi dari Allah.
Apa itu Islam???
Di postingan sebelumnya Bu Nur Komariah sudah menjelaskan..
Islam adalah agama para Rasul dan Nabi seluruhnya. Dari semenjak Adam hingga risalah Nabi Muhammad saw., yang menjadi pamungkas risalah-risalah Allah. Allah swt., telah menegaskan hal ini dalam Al-Quran.
Dia menyatakan melalui lisan nabi Nuh a.s. sebagai berikut :
bÎ*sù öNçFøŠ©9uqs? $yJsù /ä3çGø9r'y ô`ÏiB @ô_r& ( ÷bÎ) y̍ô_r& žwÎ) n?tã «!$# ( ßNöÏBé&ur ÷br& tbqä.r& šÆÏB tûüÏHÍ>ó¡ßJø9$# ÇÐËÈ    
72. jika kamu berpaling (dari peringatanku), aku tidak meminta upah sedikitpun dari padamu. Upahku tidak lain hanyalah dari Allah belaka, dan aku disuruh supaya aku Termasuk golongan orang-orang yang berserah diri (kepada-Nya)".
Melalui lisan Nabi Ibrahim dan Ismail a.s. sebagai berikut :
$uZ­/u $uZù=yèô_$#ur Èû÷üyJÎ=ó¡ãB y7s9 `ÏBur !$uZÏF­ƒÍhèŒ Zp¨Bé& ZpyJÎ=ó¡B y7©9 $tRÍr&ur $oYs3Å$uZtB ó=è?ur !$oYøn=tã ( y7¨RÎ) |MRr& Ü>#§q­G9$# ÞOŠÏm§9$# ÇÊËÑÈ  
128. Ya Tuhan Kami, Jadikanlah Kami berdua orang yang tunduk patuh kepada Engkau dan (jadikanlah) diantara anak cucu Kami umat yang tunduk patuh kepada Engkau dan tunjukkanlah kepada Kami cara-cara dan tempat-tempat ibadat haji Kami, dan terimalah taubat kami. Sesungguhnya Engkaulah yang Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang.
Dan masih banyak lagi dalam bentangan kalam-Nya. Islam adalah berserah diri kepada Allah dalam aturan-Nya. Maka barang siapa yang menyerahkan dirinya, hatinya dan anggota tubuhnya kepada Allah swt. Dalam segala hal berarti dia adalah seorang muslim. Dan karena para nabi dan rasul adalah orang-orang yang paling berserahdiri kepada Allah, maka dengan demikian mereka menjadi muslim yang pertama kali, "
ö@è% ¨bÎ) ÎAŸx|¹ Å5Ý¡èSur y$uøtxCur ÎA$yJtBur ¬! Éb>u tûüÏHs>»yèø9$# ÇÊÏËÈ   Ÿw y7ƒÎŽŸ° ¼çms9 ( y7Ï9ºxÎ/ur ßNöÏBé& O$tRr&ur ãA¨rr& tûüÏHÍ>ó¡çRùQ$# ÇÊÏÌÈ  
162. Katakanlah: Sesungguhnya shalatku, ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam.
163. tiada sekutu bagiNya; dan demikian Itulah yang diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang yang pertama-tama menyerahkan diri (kepada Allah)". (Al-An’am:162-163)
$£Js9ur uä!%y` 4ÓyqãB $uZÏF»s)ŠÏJÏ9 ¼çmyJ¯=x.ur ¼çmš/u tA$s% Éb>u þÎTÍr& öÝàRr& šøs9Î) 4 tA$s% `s9 ÓÍ_1ts? Ç`Å3»s9ur öÝàR$# n<Î) È@t6yfø9$# ÈbÎ*sù §s)tGó$# ¼çmtR$x6tB t$öq|¡sù ÓÍ_1ts? 4 $£Jn=sù 4©?pgrB ¼çmš/u È@t7yfù=Ï9 ¼ã&s#yèy_ $y2yŠ §yzur 4ÓyqãB $Z)Ïè|¹ 4 !$£Jn=sù s-$sùr& tA$s% šoY»ysö6ß àMö6è? šøs9Î) O$tRr&ur ãA¨rr& tûüÏZÏB÷sßJø9$# ÇÊÍÌÈ  
143. dan tatkala Musa datang untuk (munajat dengan Kami) pada waktu yang telah Kami tentukan dan Tuhan telah berfirman (langsung) kepadanya, berkatalah Musa: "Ya Tuhanku, nampakkanlah (diri Engkau) kepadaku agar aku dapat melihat kepada Engkau". Tuhan berfirman: "Kamu sekali-kali tidak sanggup melihat-Ku, tapi lihatlah ke bukit itu, Maka jika ia tetap di tempatnya (sebagai sediakala) niscaya kamu dapat melihat-Ku". tatkala Tuhannya Menampakkan diri kepada gunung itu[565], dijadikannya gunung itu hancur luluh dan Musa pun jatuh pingsan. Maka setelah Musa sadar kembali, Dia berkata: "Maha suci Engkau, aku bertaubat kepada Engkau dan aku orang yang pertama-tama beriman".(Al-Araf : 143)
Jika seorang berislam tapi tanpa disertai dengan penyerahan diri dan tunduk kepada Allah dan hukum-Nya maka berarti DIA BUKANLAH SEORANG MUSLIM.
Ÿxsù y7În/uur Ÿw šcqãYÏB÷sム4Ó®Lym x8qßJÅj3ysム$yJŠÏù tyfx© óOßgoY÷t/ §NèO Ÿw (#rßÅgs þÎû öNÎhÅ¡àÿRr& %[`tym $£JÏiB |MøŠŸÒs% (#qßJÏk=|¡çur $VJŠÎ=ó¡n@ ÇÏÎÈ  
65. Maka demi Tuhanmu, mereka (pada hakekatnya) tidak beriman hingga mereka menjadikan kamu hakim terhadap perkara yang mereka perselisihkan, kemudian mereka tidak merasa dalam hati mereka sesuatu keberatan terhadap putusan yang kamu berikan, dan mereka menerima dengan sepenuhnya. (an-Nisa : 65)
Hukum Allah hanya dapat diketahui melalui wahyu yang pasti, jika hal itu disampaikan kepada kita oleh seorang rasul yang shadiq. Jika keadaanya seperti itu, maka logika menusia mengatakan bahwa dia haruslah tunduk kepada perintah Allah. Karena selama manusia adalah ciptaan Allah, selama ilmu Allah mencakup segala sesuatu, selama Allah adalah Mahabijaksana, maka ubudiah manusia terhadap Allah menuntunnay untuk berserah diri kepada-Nya, juga aturan-aturan kehidupan mengatakan bahwa manusia harus berserah diri kepada Allah swt. Karena Allah Maha Mengetahui tentang kehidupan dan manusia. Karena kebaikan manusia berkaitan dengan penyerahan dirinya kepada Allah, artinya sebaik-baiknya perilaku manusia jika tidak berlandaskan karena Allah maka hanya akan bernilai kepercumahan saja.
!$uZøBÏs%ur 4n<Î) $tB (#qè=ÏJtã ô`ÏB 9@yJtã çm»oYù=yèyfsù [ä!$t6yd #·qèWY¨B ÇËÌÈ  
23. dan Kami hadapi segala amal yang mereka kerjakan, lalu Kami jadikan amal itu (bagaikan) debu yang berterbangan.” (Al-Furqaan:23)
Nah, pada hari ini walaupun banyak yang mengaaku orang islam tapi sesungguhnya mereeka bukan orang islam. Itulah yang menjadi akar keterpurukan peradaban manusia saat ini. Mereka hidup sesuai selera sendiri  seolah Tuhan tak mengajarkan aturan hidup yang sesungguhnya.
Lalu bagaimana solusi dari masalah tersebut?
Sudah merupakan kewajiban kita sebagai manusia adalah mengenal siapa yang menciptakan kita. Kenalilah Tuhan dengan benar. Karena Tuhan memang Mahabenar. Jika kita mengaku menjadikan Allah sebagai Illah satu-satunya yang kita sembah maka pastikan yang mendominasi hidup kita hanyalah Allah semata bukan yang lainnya.
Karena pada saat menusia gagal menyembah Tuhannya mereka bisa dipastikan mereka adalah PENYEMBAH SYETAN.
Itulah alasan keterpurukan peradaban masyarakat saat ini.
Ini saja yang bisa saya tulis dalam blog ini, masih banyak untaian kata yang ingin tertuang dalam blog ini namun keterbatasan jualah yang membatasi segala sesuatu yang terbatas.
Wassalamualaikum wr.wb.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silakan Anda posting komentar