Menurut Qardhawi,sitem ekonomi Islam
tidak berbeda dengan sistem ekonomi laiannya, dari segi bentuk, cabang,
rincian, dan cara pengaplikasian yang beraneka ragam., tapi menyangkut gambaran
global yang mencakup pokok-pokok petunjuk, kaidah-kaidah pasti, arahan-arahan
prinsip yang juga mencakup sebagian cabang penting yang bersifat spesifik ada
perbedaannya.Hal itu karena sistem Islam selalu menetapkan secara global dalam
masalah-masalah yang mengalami perubahan karena perubahan lingkungan dan
zaman.Sebaliknya menguraikan secara rinci pada masalah-masalah yang tidak
mengalami perubahan.
Fakta sejarah menunjukkan bahwa Islam merupakan sistem
kehidupan yang bersifat kompreshensif, yang mengatursemua aspek, baik dalam
kehidupan sosial, ekonomi, dan politik maupun yang bersifat spiritual.
Dalam menjalankan kehidupan ekonomi, tentu Allah telah
menetapkan aturan-aturan yang merupakan batas-batas prilaku manusia sehingga
menguntungkan suatu individu tanpa merugikan individu yang lain.Perilaku inilah
yang harus diawasi dengan ditetapkannya aturan-aturan yang berlandaskan aturan
Islam, untukmengarahkan individu sehingga mereka secara baik melaksanakan
aturan-aturan dan mengontrol dan mengawasi berjalannya aturan-aturan itu.
Hal yang berbeda dengan sistem ekonomi yang lainnya adalah
terletak pada aturan moral dan etika ini.Aturan yang dibentuk dalam ekonomi
islam merupakan aturan yang bersumber pada kerangka konseptual masyarakat dalam
hubungannya dengan Kekuatan Tertinggi (Tuhan), kehidupan, sesama manusia,
dunia, sesama makhluk dan tujuan akhir manusia.Sedangkan pada sistem yang lain
tidak terdapat aturan-aturan yang menetapkan batas-batas prilaku manusia
sehingga dapat merugikan satu pihak dan menguntungkan pihak lainnya.
Beberapa aturan dalam ekonomi islam adalah sebagai berikut :
a. Segala sesuatunya adalah milik
Allah, manusia diberi hak untuk memanfaatkan segala sesuatu yang ada dimuka
bumi ini sebagai khalifah atau pengemban amanat Allah, untuk mengambil
keuntungan dan manfaat sebanyak-banyaknya sesuai dengan kemampuannya dari
barang-barang ciptaan Allah.
b. Allah telah menetapkan batas-batas
tertentu terhadap prilaku manusia sehingga menguntungkan individu tanpa
mengorbankan hak-hak individu lainnya.
c. Semua
manusia tergantung pada Allah, sehingga setiap orang bertanggung jawab atas
pengembangan masyarakat dan atas lenyapnya kesulitan-kesulitan yang mereka
hadapi.
d. Status kekalifahan
berlaku umum untuk setiap manusia, namun tidak berarti selalu punya hak yang
sama dalam mendapatkan keuntungan. Kesamaan hanya dalam kesempatan,dan setiap
individu dapat menikmati keuntungan itu sesuai dengan kemampuannya.
e. Individu-individu memiliki
kesamaan dalam harga dirinya sebagai manusia. Hak dan kewajiban ekonomi
individu disesuaikan dengan kemampuan-kemampuan yang dimilikinya dan dengan
peranan-peranan normatif masing-masing dalam struktur sosial.
f. Dalam Islam, bekerja dinilai
sebagai kebaikan dan kemalasan dinilai sebagai kejahatan.Ibadah yang paling
baik adalah bekerja dan pada saat yang sama bekerja merupakan hak dan sekaligus
kewajiban.
g. Kehidupan adalah proses dinamis
menuju peningkatan. Allah menyukai orang yang bila dia mengerjakan sesuatu
melakukannya dengan cara yang sangat baik.
h. Jangan membikin
mudarat dan jangan ada mudarat.
i. Suatu kebaikan dalam peringkat
kecil secara jelas dirumuskan.Setiap muslim dihimbau oleh sistem etika(akhlak)
Islam untuk bergerak melampaui peringkat minim dalam beramal saleh.
Mekanisme pasar dalam masyarakat muslim tidak boleh dianggap
sebagai struktur atomistis, tapi akumulasi dan konsentrasi produksi mungkin
saja terjadi, selama tidak melanggar prinsip-prinsip kebebasan dan kerjasama.
Dari segi teori nilai, dalam ekonomi Islam tidak ada sama
sekali pemisahan antara manfaat normatif sautu mata dagangan dan nilai
ekonomisnya.Semua yang dilarang digunakan, otomatis tidak memiliki nilai
ekonomis.
Jika berbicara tentang nilai dan etika dalam ekonomi islam,
terdapat empat nilai utama yaitu Rabbaniyyah (ketuhanan), Akhlak,
Kemanusiaan, dan Pertengahan.Nilai-nilai ini menggambarkan keunikan yang
utama bagi ekonomi islam, bahkan dalam kenyataannya merupakan kekhasan yang
bersifat menyeluruh yang tampak jelas pada segala sesuatu yang berlandaskan
ajaran islam. Atas dasar itu, sangat nyata perbedaannya dengan sistem ekonomi
laniinya.
Ekonomi Rabbaniyyah bermakna ekonomi islam sebagai
ekonomi ilahiah.Pada ekonomi kapitalis semata-mata berbicara tentang materi dan
keuntungana terutama yang bersifat individual, duniawi dan kekinian.Islam
mempunyai cara, pemahaman, nilai-nilai ekonomi yang berbeda dengan ekonomi
Barat buatan manusia yang sama sekali tidak mengharapkan ketenangan dari Allah
dan tidak mempertimbangkan akhirat sama sekali. Seorang muslim ketika menanam,
bekerja, ataupun berdagang dan lain-lain adalah dalam rangka beribadad kepada
Allah.Ketika mengkonsumsi dan menikmati berbagai harta yang baik menyadari itu
sebgai rezki dari Allah dan nikmat-Nya, yang wajib disyukuri sebagai mana dalam
firman Allah surat Saba ayat 15.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silakan Anda posting komentar