Kamis, 29 Desember 2011

Membangun Rumah Tangga SAMARA


Nama : Riyanti
Kelas : 12.2B.24
Nim   : 12110970
Keluarga SAMARA
Membangun RUMAH TANGGA SAMARA itu seperti layaknya MEMBANGUN RUMAH, fondasinya adalah TAQWA. Di atas fondasi itu dibangun pilar-pilar atau tiang-tiang utama yang berupa SIFAT QAWWAM SUAMI. Cantik atau tidaknya bangunan, tergantung dari penempatan dan pengaturan dinding yang berfungsi sebagai pembentuk bangunan tadi, serta sebagai pembatas dari area luar dan penyekat antara ruangan, dinding ini adalah SIFAT SHALIHAT SEORANG ISTERI.
Pada dinding, ada jendela yang berfungsi sebagai pengatur keluar masuknya cahayamatahari dan udara segar. Makin baik jendela tadi berfungsi, tentu makin lancar pula sirkulasi cahaya dan udara segar, jendela inilah SIFAT QANITAT ISTERI. Di dinding juga ada pintu, yang berfungsi sebagai tempat lalu lalangnya orang-orang yang keluar masuk rumah, saat tertentu pintu itu dibuka dan disaat lain ditutup, inilah fungsi HAFIZHAT SEORANG ISTERI. Sebuah bangunan juga membutuhkan atap sebagai pelindung dari panas maupun hujan, inilah yang disebut AL QUR’AN
Maka demi harapan itu pulalah orang berlomba mencarinya dengan visi dan persepsinya masing-masing. Ada yang beranggapan bahwa samara akan diperoleh apabila terpenuhinya ASPEK MATERIAL, sehingga mereka berlomba mencarinya dalam rumah-rumah megah, dalam mobil-mobil mewah atau dalam tumpukan harta yang melimpah. Sementara yang lain mengira bahwa samara ini hanya akan terwujud dengan LANTUNAN DZIKIR dan UNTAIAN DO’A YANG TAK KENAL LELAH, sehingga mereka tak jemu menunggunya dengan hanya bermunajat di dalam rumah. Dalam membina rumah tangga samara tercantum dalam firman Allah :
وَمِنْ آيَاتِهِ أَنْ خَلَقَ لَكُم مِّنْ أَنفُسِكُمْ أَزْوَاجًا لِّتَسْكُنُوا إِلَيْهَا وَجَعَلَ بَيْنَكُم مَّوَدَّةً وَرَحْمَةً ۚ إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَآيَاتٍ لِّقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ
“Di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya adalah Dia menciptakan untukmu pasangan dari jenismu sendiri, sehingga kamu merasa tenteram (sakinah) dengannya, dan dijadikan-Nya diantara kalian rasa cinta dan kasih sayang (mawaddah wa rahmah). Dan di dalam itu semua terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir”. (QS.Ar-Ruum:21).
Ayat ini memberikan sebuah pelajaran, bahwa UNTUK MENDAPATKAN SAMARA SETIAP MUSLIM HARUS MENGIKUTI RUMUSAN RABBANIYAH, yaitu: ZAWAJ —> SAKINAH —>MAWADDAH WA RAHMAH. Maksudnya, SAKINAH YANG BERSIFAT THABI’I ITU HENDAKNYA DICARI DI DALAM, ATAU SETELAH ZAWAJ (PERNIKAHAN), BUKANNYA DI LUAR PERNIKAHAN.
Karena itu ISLAM TIDAK MENGENAL KONSEP PACARAN atau PERSELINGKUHAN. Sehingga mahligai rumah tangga terjaga kebersihan dan kesuciannya. Dengan demikian, barulah Allah swt. menganugerahkan mawaddah dan rahmah-Nya kepada pasangan ini. Sebab, pemberian mawaddah dan rahmah ini adalah HAK PREROGATIF ALLAH, dan merupakan KADO ISTIMEWA yang hanya diberikan Allah swt. kepada rumah tangga yang diridloi-Nya.
Manakala setiap pasangan menjalankan fungsi-fungsi tadi dengan baik, yakinilah bahwa ALLAH SWT PASTI AKAN MEMBERIKAN KADO ISTIWEWA-NYA BERUPA RUMAH TANGGA YANG SAKINAH, MAWADDAH WA RAHMAH.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silakan Anda posting komentar